Selasa, 07 Maret 2017

,

Segel Hegel : Chapter 2


....lingkaran putih adalah lingkaran yang sangat mematikan, siapapun yang masuk kedalamnya akan mati seketika, dan siapapun yang keluar juga akan merasakan hal yang serupa. Sementara, lingkaran tempatku berdiri tadi tidaklah mungkin bisa dimasuki selain diriku, dan setiap misiku selesai ataupun gagal, aku akan berpindah dengan paksa kedalam lingkaran tersebut, sementara bila ada orang yang lewat seperti kamu ini, kunci dari lingkaran itu akan terbuka, itu adalah tanda bahwa aku mempunyai tugas untuk menemukan orang yang bisa membebaskan kami. Dan untuk alasan mengapa kami bisa dikurung kurasa aku tidak perlu menjelaskannya padamu, tapi kamu bisa percaya bahwa kami bukanlah orang jahat, aku memang tidak bisa membuktikan kepadamu apa-apa, tapi aku hanya bisa mengatakan bahwa sebenarnya kami adalah sandera atau lebih tepatnya tawanan perang."

Setelah mendengar penjelasannya, yang katanya singkat tapi sangat bertele-tele, aku menjadi penasaran tentang siapa sebenarnya mereka, dan aku mulai merasa bimbang untuk meninggalkan dua gadis cantik ini tetap disini, aku memutuskan untuk membebaskan mereka bila mereka menjawab pertanyaanku sesuai yang aku harapkan.

"hei gadis, aku akan bertanya padamu tiga pertanyaan, bila kau bisa menjawab sesuai harapanku aku akan membebaskan kalian, tapi bila tidak aku akan pergi dengan paksa, bagaimana?”
dia sedikit berfikir dan menatap wajah saudaranya, dan saudaranya mengangguk tanda setuju,
"baiklah aku menerima syarat itu, apa pertanyaan pertamamu?",

aku tersenyum karna mereka ternyata sangat mudah diajak kompromi, aku menjadi semakin yakin,

"Baiklah, pertama, sudah berapa lama kalian disini?",

dia seperti tersenyum sinis mendengar pertanyaanku,

"kami disini sudah tidak sebentar dan juga tidak begitu lama, tergantung darimana sudut pandangnya, bagi kami mungkin sudah 1000 masa, tapi bagimu mungkin baru kemarin"
aku tercengang mendengar kata 1000 masa, bagaimana bisa mereka masih begitu cantik bila selama itu, aku mulai berfikir bahwa nereka sebenarnya adalah manusia abadi, jawaban mereka menggangguku untuk melanjutkan pertanyaan kedua, tapi dia sepertinya sangat antusias

"bagaimana pertanyaan kedua?"

Aku bingung sendiri karena jawaban mereka , tapi kuputuskan tetap pada pertanyaan awal, aku memperbaiki raut mukaku yang tampak bingung dan berlagak yakin

"apa yang akan kalian lakukan bila kalian bebas?" ,

dia kembali menatap wajah saudarinya, tetapi saudarinya malah memalingkan wajah, kurasa itu berarti terserah pada gadis yang satu ini, dia menjawabnya dengan yakin

"kami akan merubah dunia",

dia sangat dingin ketika menjawab itu, tapi kurasa itu adalah ide yang bagus ketika dunia memang sedang seperti ini, walaupun aku tidak tahu bagaimana mereka melakukannya aku harus tetap yakin untuk melanjutkan pertanyaan ketiga,

"ini yang terakhir, apa imbalan bagiku bila aku membebaskan kalian?",

dia menjawabnya dengan sangat enteng,

"tentu saja kau akan bahagia, itulah yang terjadi bagi siapa saja yang membebaskan kami, kami tidak dapat memberi yang lain, karena kami juga tidak tahu kebahagiaan apa yang akan kamu dapatkan, itu yang terakhir kan? Aku sangat jujur dengan jawabanku ini, aku tidak bisa berbohong, jadi apakah kepeutusanmu?",

Ini menjadi dilema bagiku, jawabannya memang sangat pas bagiku, tetapi semua itu terlalu abstrak, lalu apa yang sebenarnya dia maksud dengan hidup selama seribu masa? dan bagaimana dia akan merubah dunia ini? terlalu abstrak, aku harus mempertimbangkan dengan seksama, apa yang ada di dalam hatiku saat ini adalah membebaskan mereka, itu juga akan meringankan bebanku bila mereka bisa membantuku di perjalanan berikutnya dan juga mereka sangat yakin aku akan mendapatkan sebuah kebahagiaan, aku memutuskan untuk membebaskan mereka,

“baiklah, aku percaya padamu, apakah aku hanya harus menciumnya?”

Dia tersenyum bahagia tapi tanpa suara sedikitpun,

“ya, dan lakukan dengan cepat, kau jangan terlalu lama didalam lingkaran putih, kau..”

Dia menunjuk saudarinya yang berada didalam lingkaran

“ ..majulah sedekat mungkin dengan batas lingkaran, dengan begitu tekanan dari lingkaran akan semakin kecil.”

Saudarinya maju kearahku, aku dengan gugup maju juga mendekatinya, seluruh tubuhku memanas, aku mulai berkeringat, mungkin ini karena penyebab dari lingkaran yang katanya dapat membunuhku, atau mungkin juga karena ini pertama kalinya aku akan mencium seorang gadis, saudarinya seolah tidak suka aku akan melakukan ini, dia memalingkan wajahnya dariku, aku kembali mundur dan saudari dari gadis lingkaran kuning pun kaget,

“mengapa kau mundur disaat terakhir?”

sang gadis lingkaran putih akhirnya bicara padaku,
Aku segera menjelaskan alasanku,

“ternyata kau bisa berbicara, mengapa tidak bicara saja dari tadi, maaf, tadi kulihat saudarimu memalingkan wajahnya, aku jadi ragu dengan itu

aku menghadap kearah gadis lingkaran kuning dan mencoba mendapatkan penjelasannya, dia hanya menjawab dengan sangat singkat seolah ingin cepat aku menyelesaikan tugasku,

“cepat saja kau selesaikan, aku hanya tidak kuat takut akan melihat orang yang akan mati lagi

aku hanya tersenyum, aku ingat apa yang dia katakan padaku tadi dan akhirnya aku mengutarakan lagi kepadanya

“kau sungguh aneh(tersenyum), kau sendiri yang bilang bahwa aku berbeda karena saudarimu ini yakin kepadaku, aku akan selamat dan juga akan menyelamatkan kalian.”

Dia tidak merubah raut mukanya yang tadi dan kembali memalingkan wajahnya dariku

“cepatlah,”




Aku sadar bahwa dia hanya ingin cepat selesai dan terbebas dari kurungan seribu masa ini, aku mengalihkan pandanganku pada gadis lingkaran putih, aku melihat pada matanya dan kami bertukar pandangan keyakinan seolah kami sudah sama tahu apa yang akan kami lakukan selanjutnya, aku dan dia saling mendekat kemudian entah apa yang terjadi semua terasa begitu terang, pelangi warna-warni mengelilingiku dan gelembung gelembung warna warni mulai muncul kemudian mengelilingiku, aku mulai tidak merasakan kehadiran mereka berdua, semua terasa begitu ringan, aku sepertii tak mempunyai beban lagi, sampai akhirnya aku tidak sadarkan diri karena kenyamanan ini.


0 comments: